Ada banyak bahaya latto-latto yang harus diwaspadai. Latto-latto atau lato-lato adalah mainan tradisional yang berasal dari Amerika Serikat. Latto-latto juga dikenal sebagai clackers, click-clacks, knockers, dll.
Latto-latto adalah mainan yang terdiri dari dua bola plastik yang digantung pada tali yang mirip dengan boleadoras atau bolas. Mainan ini awalnya terbuat dari kaca. Namun, seiring berjalannya waktu, sebagian besar biji tarik sekarang terbuat dari plastik. Gelas diganti dengan plastik agar kopi lato tidak mudah pecah.
Namun, telah terbukti bahwa lato plastik lebih mungkin meledak atau retak daripada kaca jika diguncang terlalu lama. Inilah bahaya latto-latto. Kacang pecah, ada risiko kebutaan yang disebabkan oleh pecahan yang masuk ke mata.
Selain itu, bahaya latto lepas kendali dapat mempengaruhi pemain itu sendiri. Ini nantinya dapat memar di area sekitar wajah, tangan, kaki, dan ekstremitas lainnya. Apa bahaya latto-latto lainnya yang harus diperhatikan.
Bahaya Latto-Latto yang harus diwaspadai
Bisa Menyebabkan Cedera
Memainkan latto-latto terdengar normal sekarang. Meski begitu, bahaya latto justru bisa menimbulkan kerugian. Banyak orang mengatakan bahwa latto-latto erat kaitannya dengan cerita sedih.
Dalam buku Mike Chase, How to Become a Federal Criminal (2019), latto dilarang di berbagai pelosok negeri Paman Sam. Ini adalah kelanjutan dari banyak kisah tragis yang disengaja.
Bisa Menyebabkan Lebam dan Mimisan
Mainan latto-latto tidak hanya terlihat seperti senjata, tetapi juga dapat digunakan sebagai senjata. Edgar Snyder & Associates menjelaskan bahwa saat memukul bola latto-latto secara bersamaan, anak-anak dapat melakukan serangan balik dan memukul diri sendiri atau wajah orang lain.
Ini menciptakan bahaya latto-latto di kemudian hari yang dapat menyebabkan lingkaran hitam, mimisan, dan banyak cedera lainnya. Bahkan bola latto-latto berisiko pecah jika saling memukul terlalu keras dan menciptakan lebih banyak bahaya.
Bisa Menyebabkan Kebutaan
Bahaya latto-latto adalah resiko kebutaan. Ini karena biji bisa pecah jika terkena kekuatan yang berlebihan atau jika biji tidak terbuat dari plastik yang kuat. Fragmen dari dampak yang kuat ini kemudian dapat menusuk mata dan menyebabkan kebutaan.
Pembuatan latto-latto awalnya terbuat dari kaca yang mudah pecah, kemudian beralih ke plastik agar tidak mudah pecah. Namun, menurut Groovy History, lator plastik lebih mudah meledak dibandingkan kaca.
Menurut Quartz, sejarah mencatat bahwa pada tahun 1971, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menetapkan peraturan untuk membuat lentil, yang menyulitkan produsen. Hal ini akhirnya mengakibatkan produksi kacang tidak dapat dilanjutkan di Amerika Serikat, dan ditarik dari peredaran.
Bisa Melilit Kaki atau Bagian Lainnya
Latto ini adalah dua bola plastik yang digantung pada tali yang mirip dengan Boleadoras atau Bolas. The Encyclopaedia Britannica menjelaskan bahaya latto yang bisa menjepit kaki, leher, dan bagian tubuh lainnya. Omong-omong, ini adalah senjata berburu yang sama yang digunakan oleh orang bule di Amerika Selatan. Saat itu, fungsi senjata ini adalah untuk melemparkannya ke kaki hewan, membungkusnya, dan melumpuhkannya.
Bisa Menyebabkan Luka Sayatan
Tak hanya melilit, tali latto-latto yang berhasil melilit bagian tubuh tertentu juga berisiko menimbulkan luka pada kulit.
Bisa Menyebabkan Pencemaran Suara
Bermain latto-latto mempengaruhi lingkungan. Bahaya latto-latto adalah resiko pencemaran udara. Itu adalah suara “tek tek tek” yang konstan dari dua bola berderak yang dihancurkan bersama.
Groovy History menjelaskan munculnya latto-latto atau clackers ball di Amerika Serikat pada tahun 1968. Sejarah mencatat bahwa sejak lahir, anak-anak telah memperkeras lingkungan dengan bunyi latto-latto khasnya yang berarti “tek tek tek”.
Fenomena Latto-Latto
Latto-latto adalah mainan anak-anak yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Quartz menjelaskan bahwa latto awalnya dikenal sebagai Clackers Balls Toys. Berasal dari Amerika Serikat, mainan latto-latto terinspirasi oleh yo-yo Eskimo, mainan tradisional budaya asli Alaska.
Di masa pertumbuhannya, latto tetap populer hingga tahun 1970-an. Karena popularitasnya, mainan latto-latto terus menyebar ke berbagai provinsi kecil Calcinatello di Italia utara. Ini termasuk terus menyebar ke negara-negara di seluruh dunia dan mencapai Indonesia.
Latto-latto di Indonesia dulu dikenal dengan nama katto-katto. Ini adalah permainan tradisional anak-anak di Makassar, Sulawesi Selatan. Permainan ini dikenal dari tahun 1970-an hingga tahun 2003-an. Setelah tahun 2003, permainan tersebut menghilang dari berbagai permainan anak-anak dan muncul kembali pada akhir tahun 2022.
Di Brazil, permainan latto-latto disebut bate-bate atau teco-teco. Anak-anak Brasil juga memainkan la torato dari tahun 1960 hingga 1990-an. Kemudian, kembali populer pada tahun 2012. Latto pada saat itu mudah ditemukan di banyak toko.
Dia sangat menyukainya sehingga The New York Times menerbitkan sebuah artikel pada Agustus 1971 yang mencatat adanya kejuaraan dunia clackers, atau turnamen latto-latto. Terungkap bahwa permainan tersebut dianggap sebagai olahraga karena ketangkasan dan keterampilan khusus yang dibutuhkan untuk memainkannya.
Pada Agustus 1971, Italia menjadi tuan rumah Kejuaraan La Torato Dunia pertama di desa Calcinatello dekat kota industri Brescia di utara. Diselenggarakan oleh mantan petinju dan pastor paroki, pertarungan tersebut menarik penggemar latto-latto dari seluruh Italia.
Yang mengejutkan, peserta dari Belanda, Prancis, Belgia, Kanada, Swiss, dan Inggris juga mengikuti kompetisi latto-latto ini. Setelah persaingan yang ketat, Gurtiero Panegali, pemulih furnitur berusia 19 tahun dari Italia, menjadi juara dunia latte latte pertama. Tidak ada piala atau medali untuk para pemenang, namun hadiahnya meliputi anggur merah lokal, salami, domba hidup, ayam, keju, dan sekeranjang buah.
Permainan Yang Dilarang Amerika Serikat
Seperti yang dilaporkan The New York Times pada 12 Februari 1971, “Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), mengutip setidaknya empat cedera, mengeluarkan peringatan publik terhadap hit Besar pada 2007, mirip dengan hula hoop. Tahun-tahun awal.”
Anda tahu Amerika beruntung karena “setidaknya empat kasus cedera” mendorong FDA untuk mengeluarkan peringatan nasional tentang bahaya mainan lato-lato.
Badan tersebut juga mengumumkan bahwa mereka akan menguji bel dari lebih dari selusin perusahaan untuk menentukan “kecepatan dan potensi penghancuran sebelum memutuskan apakah akan melarang mainan tersebut.”
Larangan tersebut menarik perhatian Masyarakat untuk Pencegahan Kebutaan, yang menjadi juara melawan bahaya membunyikan bel. Banyak komite dan organisasi bermunculan seputar bahaya pencuri; menurut sebuah artikel oleh Sarah Slobin di Quartz,
“Paranosity atas mainan yang tidak aman menjadi ciri yang meresap dari masa kanak-kanak baby boomer Amerika, yang pada akhirnya menanam benih untuk gaya pengasuhan helikopter saat ini.”
Mengutip beberapa sumber, helicopter parenting adalah gaya pengasuhan di mana orang tua sangat peduli terhadap pengalaman dan permasalahan anak atau anaknya.
Belakangan, ketika CPSC menganggap mainan itu sebagai “bahaya mekanis”, Latolato kehilangan tenaga. Orang tua di seluruh Amerika bersukacita karena lato-lato pada zaman itu menghilang dari pasar.
Kegemaran lato-lato di AS telah berakhir, tetapi para clacker secara mengejutkan menggunakan “jarts” atau lemparan rumput, permainan luar ruangan yang menyenangkan yang membutuhkan beberapa tindakan pencegahan keamanan. Guci itu seperti pisau lempar, dan cepat atau lambat anak-anak akan menggunakannya.